LAGU BOLEH SAJA | MENYINGKAP ANTARA DUNIA DAN AKHIRAT
Assalamualaikum wrb, Kali ini kita akan mengungkap kembali lagu Rhoma Irama dengan perspektif keislaman, bahasa lainnya adalah kita akan mengaji lagu Rhoma Irama tentunya dengan pendekatan yang islami, yang akan kita bahas pada artikel kali ini adalah lagu berjudul Boleh Saja, kalian tentu ingat lagu ini adalah lagu asli di soundtrack film Camelia.
Pada lagu ini, Rhoma Irama dengan musik yang begitu khasnya menekankan bahwa boleh saja mencintai dunia, tetapi kita harus ingat bahwa suatu saat dunia ini kita akan kita tinggalkan, artinya boleh disini bukan berarti tanpa syarat, tetapi kita boleh mengikuti dunia dengan cara kita jangan sampai terbawa oleh arus dunia. Allah Swt berfirman dalam surah Al-Qasas ayat ke-77 :
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Intinya, betapa banyak sesuatu yang kelihatannya memang perbuatan dunia, tapi orientasinya adalah akhirat. Contohnya, seseorang yang bekerja orientasi memang dunia, tapi ketika diniatkan untuk memberikan nafkah kepada anak dan istrinya. Itu adalah sesuatu yang amat baik dan menjadi ibadah, dengan catatan kalau memang dia niatnya ikhlas karena Allah Swt. Berbeda ketika seseorang, yang ketika mengumpulkan harta, kemudian dia tidak ingin menafkahkan hartanya di jalan Allah Swt, tidak mau berinfak, berbagi dan itu adalah jalan menuju neraka (cinta dunia yang salah), tetapi kalau memang cinta bertujuan orientasi akhirat, maka hal itu sah dan menjadi ibadah di sisi Allah Swt.
Di dalam hadis nabi Saw dikisahkan bahwa, Nabi Saw bersabda:
“Akan tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi Saw bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)
Di dalam lagu boleh saja, Rhoma Irama menegaskan boleh cinta dunia, tapi ingat kita akan meninggalkannya, lebih tepatnya kita pasti akan mati. Seolah-olah Rhoma Irama ingin menegaskan bahwa, carilah apa yang ada di dunia, tapi orientasinya akhirat. Boleh kita bekerja, memperkaya diri dengan tujuan memperkuat Islam (bersedekah dan lain-lain).
Di dalam reff nya, Rhoma Irama menegaskan “kemewahan dunia ini, memang sangat menyenangkan hati, tapi kemewahan dunia ini penuh dengan tipuan belaka”. Kalau kita tidak mau tertipu, kita harus pintar mengelola diri, jangan sampai kita yang dikelola dunia, akhirnya kita tertipu. Sesaat memang mengasikan, mengenakkan. Misalnya berfoya-foya, berpesta pora, menghaburkan harta untuk sesuatu yang sia-sia. Kemudian harta dibiarkan begitu saja pergi tanpa membawa sisa. Akhirnya, menjadi pertanyaan berat di akhirat kelak.Kalau kita tidak bisa memainkan alurnya, kita yang akan di permainkan sehingga sahabat Umar Bin Khattab pernah berdoa “Ya Allah jadikanlah dunia itu di genggaman kami, jangan di dalam hati kami," karena kalau dunia sudah dimasukkan ke dalam hati, kita akan lupa ibadah, lupa Allah Swt dan mengatakan bahwa, ini adalah hasil kerja kerasku, ini adalah semua berkat aku, bukan berkat Allah Swt. Yang akhirnya, Allah Swt tidak dilibatkan ke dalam kehidupannya, hanya mengatakan bahwa ini adalah hasil kerja kerasku.'
Cinta dunia mengakibatkan kita kepada kekufuran, kerasnya hati dan membuat kita sebagai hamba Allah, menjadi jauh dari Allah. “Dari itu waspadalah, jangan sampai teperdaya olehnya”, Intinya, jangan sampai kita teperdaya dan terpesona oleh kenikmatan dunia ini karena “suatu saat, kau kan meninggalkannya, tua atau muda, sekarang atau lusa kita pasti akan mati”.